Rabu, 27 Mei 2009

Analisa PSA Rokok


Latar Belakang
Merokok tidak hanya berdampak buruk bagi orang yang merokok tapi juga berdampak pada orang disekitarnya , oleh karena itu departemen kesehatan replubik Indonesia mengeluarkan iklan peringatan merokok di fasilitas public guna menciptakan suasana nyaman dan segar di fasilitas public, dan tak bosan-bosan depkes membuat iklan tersebut karena sudah sejak lama depkes membuat iklan pemberitahuan agar tidak merokok dalam fasilitas publik

Tujuan
Tujuan dari analisa ini ialah untuk mengingatkan orang yang sedang berada di fasilitas public untuk tidak merokok dan orang yang berada disekitarnya untuk segera mengingatkannya agar terciptanya suasana yang nyaman dan enak bagi orang-orang yang berada dalam fasilitas publik




Pembahasan
Pemeran
Iklan ini diperankan oleh kurang lebih 17 orang baik wanita dan pria yang berada di dalam bus kota. Mereka terdiri dari seorang pria sebagai supir (40 thn-an), seorang pria perokok (30 thn-an), dan seorang wanita yang menegur perokok (25 thn-an). Iklan ini juga diperankan oleh 2 orang public figure pemeran Sitkom OB RCTI, yaitu Daus (Mail) dan (Susi) yang berperan sebagai penumpang bus serta memperkuat teguran wanita kepada perokok tersebut. Sebagian lainnya berperan sebagai penumpang yang juga merasa terganggu oleh asap rokok namun tidak berani menegur.

Setting Lokasi
Iklan ini mengambil adegan di bus kota angkutan umum seperti bus yang berasal dari Jepang. Bus ini terdiri dari kurang lebih 20 tempat duduk dengan jarak yang cukup renggang antara tempat duduk penumpang dengan supir bus. Pada kaca bus tersebut juga terdapat stiker yang bertuliskan “No Smoking”. Bus ini sedang berada dalam perjalanan menuju tempat tujuan yang ditandai dengan bus tersebut melaju melewati ruas-ruas jalan.

Gaya Penyampaian Pesan
Pesan yang disampaikan iklan ini adalah setiap penumpang angkutan umum harus berani menegur orang yang merokok didalamnya. Cara penyampaian pesan ini menggunakan bahasa Indonesia yang umum digunakan oleh masyarakat. Teguran oleh seorang wanita kepada perokok juga disertai dengan mimik yang menunjukkan rasa tidak nyaman, begitu pula dengan penumpang lainnya yang menggunakan bahasa non-verbal untuk menunjukkan ketidaknyamanan di dalam bus kota akibat asap rokok. Sedangkan Daus dan Susi lebih menekankan pernyataan teguran kepada perokok tersebut serta menyampaikan inti pesan kepada penonton / audiens agar ikut serta menyelamatkan angkutan umum dari asap rokok dengan menegur setiap perokok untuk tidak merokok. Pesan yang disampaikan tersebut juga menggunakan bahasa Indonesia yang banyak digunakan masyarakat namun kurang begitu baku dan dengan memberikan sedikit humoris.

Analisa
Target Audiens
Iklan layanan masyarakat tersebut diperankan oleh seorang pria yang kira-kira berusia >25 tahun. Dalam iklan tersebut, terlihat anak SMA yang duduk disebelah perokok, sehingga menurut kami sasarannya ditujukan tidak hanya pria dewasa tetapi juga remaja pria usia sekolah (SMP/SMA). Lokasi yang diambil sebagai setting iklan tersebut yaitu di bus umum dimana sering kita jumpai para perokok didalamnya. Iklan ini mungkin bertujuan untuk memberikan sedikit “sindiran” bagi perokok yang merokok di bus umum bahwa perilakunya dapat mengganggu dan merugikan penumpang lain.

Target program televisi
Berdasarkan analisa target audiensnya, maka iklan layanan masyarakat ini dapat ditayangkan pada program-program TV yang penontonnya rata-rata pria. Untuk sasaran remaja pria usia sekolah, iklan ini dapat ditayangkan pada acara-acara musik di TV, sport( MotoGP, Siaran Liga Inggris, dsb), film kartun atau anime yang banyak digemari remaja pria( Detective Conan, Samurai X, Final Fantasy, Naruto, dsb). Sedangkan untuk sasaran pria dewasa (> 20 tahun), maka iklan tersebut cocok ditayangkan pada acara-acara TV seperti siaran berita, diskusi politik, sport, talkshow (contohnya: Kick Andy), dsb.

Rancangan Program dan Biaya Penayangan
Dari pembahasan dan analisis di atas, berikut ini merupakan paparan tentang rancangan stasiun televisi, program siaran, frekuensi, dan biaya penayangannya.

http://www.ziddu.com/download/4928914/BiayaPenayangan.xls.html

Penyusun:

Birsetan klub
1. Amalia Imaniar; 0706272471
2. Balad Aryo Seto; 0706272660
3. Hesti Handyani; 0706273171
4. Rahajeng Sari Putri; 0806385534
5. Shinta Normala Sari; 0706274041
6. Syaza Luthfani; 0706274136 Read More ..

Senin, 30 Maret 2009

Merokok dan Kesehatan

Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.

ASAP rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan pula problem di bidang ekonomi. Di negara industri maju, kini terdapat kecenderungan berhenti merokok, sedangkan di negara berkembang, khususnya Indonesia, malah cenderung timbul peningkatan kebiasaan merokok.

Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.


Laporan WHO tahun 1983 menyebutkan, jumlah perokok meningkat 2,1 persen per tahun di negara berkembang, sedangkan di negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 persen per tahun.

Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8 persen pria dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok. Bahkan, pada kelompok remaja, 49 persen pelajar pria dan 8,8 persen pelajar wanita di Jakarta sudah merokok.

Studi di Semarang tahun 1973 oleh Prof Boedi Darmojo mendapatkan prevalensi merokok pada 96,1 persen tukang becak, 79,8 persen paramedis, 51,9 persen pegawai negeri, dan 36,8 persen dokter.

Dalam penelitian yang dilakukan Prof Soesmalijah Soewondo dari Fakultas Psikologi UI-yang bertanya kepada sejumlah orang yang tidak berhenti merokok-diperoleh jawaban bahwa bila tidak merokok, akan susah berkonsentrasi, gelisah, bahkan bisa jadi gemuk; sedangkan bila merokok, akan merasa lebih dewasa dan bisa timbul ide-ide atau inspirasi. Faktor-faktor psikologis dan fisiologis inilah yang banyak mempengaruhi kebiasaan merokok di masyarakat.

Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Partikel yang dibebaskan selama merokok sebanyak 5 x 109 pp. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.


Dampak paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.

Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM).

Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.

Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.

Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.

Dampak terhadap jantung
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).

Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.

Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.

Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.

Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya.

Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.

Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.

Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah.

Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.

Penyakit jantung koroner
Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.

Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan.

Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.

PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.

Penyakit (stroke)
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.

Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.

Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain.

Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.

Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.

Kebiasaan merokok
Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat.
Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.

Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok.

Profesi kesehatan, terutama para dokter, berperan sangat penting dalam penyuluhan dan menjadi contoh bagi masyarakat. Kebiasaan merokok pada dokter harus segera dihentikan. They are important exemplars: they do practise what they preach.

Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di tempat-tempat umum, sekolah, kendaraan umum, dan tempat kerja; pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok; memasang peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan iklan rokok.

Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur.

Hans Tandra Dokter Spesialis Penyakit Dalam, tinggal di Surabaya

Sumber:
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0306/30/105012.htm
Read More ..

Minggu, 29 Maret 2009

Telur Bikin Jantung Makin OK !


Ada kabar gembira bagi kamu yang gemar makan telur. Para ahli dari Kanada menyebutkan bahwa konsumsi telur secara moderat dapat menurunkan tekanan darah, yang digoreng apalagi.

Para ilmuwan ini menemukan bahwa telur beraksi mirip obat penghambat ACE, penurun hipertensi.
Saat kontak dengan enzim perut, telur memroduksi sebuah protein yang memblokade angiotensin, hormon yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Telur goreng merupakan benteng terbaik karena mereka memblokade angiotensin lebih banyak daripada yang direbus. Tapi, bukan berarti kamu mesti menggoreng semua makanan yang dikonsumsi.

Sebenarnya sangat sederhana penjelasannya, bahwa makan secukupnya--bukan sekedar mengikuti anjuran para ahli gizi--merupakan kunci bagi sehatnya tubuh.

Bahan makanan produk unggas telah lama jadi korban dan disalahkan. Mereka masuk daftar hitam, makanan buruk, tak menyehatkan. Bahkan ada yang menyebutkan makanan-makanan tersebut menyebabkan kanker.

Padahal selain mengandung kalsium yang luar biasa banyak, penelitian baru menyebutkan, produk unggas dan ternak dapat menurunkan risiko kanker.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan kurang lebih 400.000 orang, mereka yang mengonsumsi kalsium lebih banyak cenderung tidak mudah terkena kanker usus.

Kalsium juga membantu penyerapan vitamin D, yang merupakan pelindung tubuh dari sejumlah kanker.

Jenis makanan lain yang dipersalahkan sebagai penyebab kanker adalah daging merah. Tentu saja ada benarnya bila konsumsinya berlebihan. Daging merah merupakan sumber protein dan tenaga juga besi. Vitamin B juga terkandung banyak di dalamnya. Sangat penting bagi kesehatan sistem saraf, fungsi otak kita.

sumber: www.kompas.com
Read More ..

Kamis, 26 Maret 2009

Hidup Bebas Kanker

Semakin hari semakin banyak orang yang mengidap penyakit kanker. Menurut penelitian, jumlah penderita kanker di Indonesia 6% dari populasi penduduk atau 100 penderita kanker pada 100.000 penduduk. Kanker benar-benar semakin mengancam kehidupan.

Beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk menjauhkan diri dari risiko terkena kanker...

- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok
- Olahraga teratur min. 30 menit setiap hari
- Jaga berat badan karena obesitas merupakan salah satu pemicu kanker
- Perbanyak makanan sehat, seperti buah, sayur, dan ikan yang kaya protein
- Lihat riwayat kesehatan keluarga apakah ada yang pernah terkena kanker
- Amati perubahan gejala pada tubuh

Pola hidup sehat-lah kunci utama yang bisa membentengi diri kita dari risiko terkena kanker, bahkan dari segala penyakit lainnya.


Read More ..

Menu Sehat, Tubuh Sehat


Ini, nih, beberapa bahan makanan sehat yang bisa bikin tubuh kita makin sehat....


1.Tempe
Makanan dari kedelai ini mengandung antioksidan berupa karoten, vitamin E, dan isoflavon. Proses fermentasi tempe yang menggunakan ragi juga meningkatkan kadar nitrogen yang membantu proses penyembuhan penyakit dan berfungsi membentuk jaringan sel baru.

2.Cabai
Buah berasa pedas ini mengandung capsaicin, senyawa pemberi rasa pedas yang juga merupakan antioksidan. Selain melindungi DNA dan mencegah kanker, capsaicin memperlambat proses penuaan.

3.Teh
Daun yang satu ini mengandung antioksidan alami yang mampu melindungi sel-sel tubuh dari pengaruh buruk radikal bebas.

4.Pisang
Kandungan potasium dan tryptophan di dalam pisang bisa menekan stress dan meningkatkan mood.

5.Ikan Laut
Omega 3 yang terkandung dalam ikan laut, seperti salmon, tuna, dan sarden, membantu meningkatkan metabolisme sel.

6.Bayam
Sayuran ini mengandung asam folat yang bisa mengurangi zat homocystein penyebab stress dalam tubuh.

7.Kacang Almond
Minyak almond kaya akan asam lemak yang berfungsi melembabkan kulit.


Read More ..